PART 3 – MILKY

Atsumu berjalan dengan lesu menuju meja Kiyoomi yang berada paling pojok dan menggunakan bilik kantoran di setiap sisinya di saat mereka semua bekerja menggunakan meja panjang bersama.

Kata Tsukasa, Kiyoomi jauh lebih produktif jika ia mengasingkan diri jadi semua orang di kantor sudah memakluminya dan mengirimkan surel jika membutuhkan sesuatu.

Kali ini Atsumu mengabaikan surelnya dan membuatnya harus pergi ke meja Kiyoomi yang mana bukan menjadi hal favorit rekan yang lain karena mereka harus mengiyakan semua detail yang ia minta.

Atsumu siap dimarahi. Ia sadar kalau ia sering melupakan detail kecil dan bukan hanya Kiyoomi yang mengomelinya 3 kali sehari. Bekerja di industri hiburan seperti animasi memang sangat membutuhkan detail.

Sesampainya di “bilik” Kiyoomi, Atsumu tercengang dengan apa yang ada di sana dan sama sekali tidak seperti di bayangannya di mana ia akan menemui ribuan kertas gambar yang tidak beraturan dan poster-poster referensi. Rupanya, kenyataan berbanding terbalik dengan ekspektasi.

Bilik Kiyoomi sangat rapi dan... cenderung sangat nyaman. Folder-folder dan kotak penyimpanan tersusun dengan begitu rapi di belakang dual monitor computer sehingga tidak mengganggu pandangan. Dua buah bantal mengalasi kursi kerjanya dan headphone terpasang pada telinganya untuk mencegah kebisingan mengganggu kenyamanannya.

Atsumu hampir ingin meniru cara Kiyoomi menata tempat kerjanya meski itu hal yang mustahil, sampai matanya tertuju pada sebuah boneka yang berada dalam dekapan pria berambut hitam bergelombang itu.

Boneka manusia dengan rambut pirang dan telinga serta ekor rubah.

Tunggu.

TUNGGU???!!!

Kiyoomi menyadari kehadirannya dari refleksi Atsumu pada layar komputer, lalu ia melepas headphonenya dan berujar, “Kenapa kau diam saja? Ambil kursi, aku ingin menunjukkanmu cara mengakses video-”

“ooo-AAAAAAAAAKKKKK”

Atsumu berteriak seperti kesurupan dan mendapat lemparan bantal dari Kiyoomi.